Apa itu Biometrik?
Biometrik adalah sebuah sistem atau metode autentikasi yang memanfaatkan data atau identitas
biologis pengguna. Metode identifikasinya dibagi menjadi dua, yaitu perilaku dan fisik. Contoh identifikasi perilaku
adalah kebiasaan atau ciri khas seperti cara mengetik, menulis, atau gerak tubuh. Sedangkan informasi fisik adalah
data fisik berupa wajah, suara, sidik jari, atau DNA.
Identitas biologis setiap orang pasti berbeda dan memiliki ciri khas tersendiri. Hal itulah
yang membuat metode biometrik menjadi salah satu pilihan tepat yang mampu mencegah ancaman keamanan data, baik itu
berupa pencurian maupun pemalsuan.
Tujuan dan Fungsi Biometrik
Setiap orang pasti memiliki akun suatu aplikasi, email atau website lebih dari satu dengan
password yang berbeda-beda. Oleh karena itu, banyak orang menggunakan password yang sama untuk beberapa akun
sekaligus agar mudah mengingatnya. Karena itulah biometrik hadir untuk menggantikan password sebagai pengaman,
karena password saja tidak cukup untuk melindungi akun.
Berikut adalah 3 fungsi utama biometrik:
Apa saja Keuntungan yang Ditawarkan Identitas Digital bagi Lembaga Keuangan?
Jika dilihat lebih detail, identitas digital memiliki segudang manfaat khususnya bagi
lembaga keuangan. Bukan hanya memberikan perlindungan ekstra, perangkat ini memberikan beberapa keuntungan lain
sebagai berikut:
- Pendaftaran
Peran biometrik di sini untuk menyimpan informasi pengguna seperti ciri atau pola unik individu. Informasi tersebut disimpan dalam database yang selanjutnya akan digunakan ketika pencocokan data.
- Verifikasi
Seperti yang telah disebutkan pada bagian definisi, biometrik menggunakan dua metode, yaitu perilaku dan fisik. Metode tersebut nantinya digunakan pada saat proses autentikasi pengguna.
- Identifikasi
Menentukan apakah pengguna merupakan pemilik yang sah atau bukan. Identifikasi dilakukan dengan cara membandingkan hasil pemindaian biometrik dengan data yang terekam dalam database sebelumnya.
Secara umum, terdapat beberapa jenis biometrik yang digunakan untuk verifikasi keamanan.
- Pemindai retina
Bekerja dengan cara mengidentifikasi pola atau bentuk retina seseorang. Identifikasi pola retina ini menjadi sebuah akses pengguna.
- Iris
Hampir sama dengan retina, iris bekerja dengan mengidentifikasi pola unik melalui mata pengguna. Hanya saja pada iris memiliki cara yang lebih kompleks, sehingga harganya cenderung lebih mahal.
- Fingerprint
Fingerprint atau sidik jari merupakan jenis biometrik yang paling populer dan banyak digunakan perusahaan, institusi pendidikan, maupun instansi pemerintah. Bahkan pemindai sidik jari sudah dibenamkan pada smartphone sejak lama. Sistem ini cukup kuat dan aman, serta harganya terjangkau.
- Face recognition
Tiap orang memiliki struktur wajah yang unik dan tidak ada yang benar-benar sama meskipun kembar. Oleh karena itu, jenis face ini merupakan pilihan yang tepat untuk mengenali identitas sesorang dan memverifikasinya. Identifikasi dilakukan dengan pemindaian struktur wajah seperti alis, hidung dan mata.
- Voice recognition
Karakter dan tone suara yang dimiliki setiap orang tentu berbeda-beda. Jenis biometrik ini mengidentifikasi suara pertama ketika proses autentikasi.
- DNA
Penggunaan jenis data biometrik yang satu ini tidak umum dalam kehidupan sehari-hari karena proses identifikasinya membutuhkan waktu yang cukup lama. DNA lebih sering digunakan pihak berwenang dalam mengidentifikasi tersangka atau korban dalam kasus-kasus kriminal.