Dalam kehidupan sehari-hari jenis software yang sering kita gunakan adalah website browser atau aplikasi penunjang aktivitas perkantoran seperti Microsoft Word, Excel, dan Power Point. Sebenarnya perangkat jenis ini dapat menghasilkan banyak program dalam komputer dan jika dikulik lebih dalam, program-program tersebut juga selalu membutuhkan pengembangan (development) dalam merancang maupun saat digunakan.
Bagaimana jika kita sebagai konsumen dapat mengakses informasi distribusi bahan pangan hanya dari telepon pintar? bahkan lebih dari itu kita juga dapat memberikan insentif kepada pemasok di seluruh dunia yang sudah berkomitmen untuk memproduksi bahan makanannya secara berkelanjutan? Dengan begitu kita dapat berpartisipasi dalam ekonomi hijau di masa yang akan datang bermodalkan identitas digital.
Inovasi yang berkembang menghasilkan suatu produk baru bernama identitas digital untuk wisatawan. Teknologi ini berbentuk perangkat lunak yang tersimpan dalam ponsel pintar Anda. Identitas digital memuat informasi sensitif data diri (seperti kartu tanda pengenal, kartu izin mengemudi, dan informasi biometrik) yang telah dienkripsi dan hanya dapat dikendalikan oleh Anda.
Face recognition atau pengenalan wajah merupakan teknologi yang semakin berkembang dan digunakan di berbagai industri. Teknologi ini memungkinkan untuk memindai wajah seseorang dan membandingkannya dengan database atau teknologi lainnya, serta memberikan informasi yang diperlukan dalam waktu yang singkat.
Dilansir dari data Population Data Sheet (WPDS) pada tahun 2022 jumlah penduduk di benua Asia mencapai 4.726.841.356 jiwa. Jumlah populasi yang besar diikuti oleh kebutuhan masyarakatnya yang kian beragam. Variasi kebutuhan ini mendorong interaksi lebih antar masyarakat, dapat berupa mobilitas dengan transportasi, pembayaran daring, pemesanan makanan, pengiriman barang, dan masih banyak lagi. Kini, itu semua dapat dipenuhi melalui genggaman tangan.