Saat ini keamanan data menjadi salah satu hal yang penting dan perlu diwaspadai karena banyaknya pihak yang tidak bertanggung jawab melakukan penyalahgunaan, mulai dari pencurian hingga penjualan data. Agar pencurian data tersebut tidak terjadi dan bisa dihindari, biometrik menjadi salah satu metode yang dapat digunakan.
Bagaimana jika kita sebagai konsumen dapat mengakses informasi distribusi bahan pangan hanya dari telepon pintar? bahkan lebih dari itu kita juga dapat memberikan insentif kepada pemasok di seluruh dunia yang sudah berkomitmen untuk memproduksi bahan makanannya secara berkelanjutan? Dengan begitu kita dapat berpartisipasi dalam ekonomi hijau di masa yang akan datang bermodalkan identitas digital.
Inovasi yang berkembang menghasilkan suatu produk baru bernama identitas digital untuk wisatawan. Teknologi ini berbentuk perangkat lunak yang tersimpan dalam ponsel pintar Anda. Identitas digital memuat informasi sensitif data diri (seperti kartu tanda pengenal, kartu izin mengemudi, dan informasi biometrik) yang telah dienkripsi dan hanya dapat dikendalikan oleh Anda.
Tanda bukti identitas seseorang sudah berubah, dari yang sebelumnya berbentuk kartu sekarang berbentuk digital yang dapat tersimpan aman di dalam ponsel pintar. Oleh karena itu, kepemilikan identitas digital kini bukan lagi sekadar syarat bagi warga yang ingin mempermudah registrasi kenegaraan. Lebih dari itu, identitas digital memberikan berbagai manfaat bagi semua pihak.
Siapapun tidak ada yang benar-benar aman dari peretasan sistem telepon, pencurian data pribadi, hingga perampokan daring sampai uang korban habis diambil peretas. Malahan penipuan kartu SIM secara digital dapat menimbulkan ancaman yang lebih besar. Peretas dapat memperoleh akses ke informasi apa pun yang terkait dengan kartu SIM mulai dari kata sandi, akses email, hingga data perbankan secara lengkap.
Banyak negara-negara yang selalu melakukan inovasi dalam menunjang sarana dan prasarana kesehatan. Salah satunya adalah integrasi data pasien dengan fasilitas dan tenaga kesehatan. Data pasien ini kita kenal dengan identitas digital. Identitas digital tidak jauh berbeda dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Surat Izin Mengemudi (SIM). Bedanya, identitas digital berbentuk daring dan tersimpan di dalam ponsel pintar dan terkumpul dalam database.
Kalau sebelum pandemi semua murid harus hadir di kelas, melakukan absensi secara manual, dan mengerjakan tugas maupun soal menggunakan kertas ternyata kebiasaan tersebut sudah berubah. Ketika pandemi terjadi transformasi besar-besaran. Sekarang para murid maupun tenaga pendidik harus bisa melakukan kegiatan ajar-mengajar melalui gadget.
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia baru saja meluncurkan aplikasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) . KTP digital merupakan identitas digital yang dapat memudahkan autentikasi identitas seseorang dalam melakukan verifikasi transaksi di website. Nantinya masyarakat tidak perlu lagi membawa KTP karena identitas mereka telah tersimpan di dalam ponsel. Jika ditelusuri lebih lanjut, sebenarnya apa keunggulan KTP digital tersebut?
Antusiasme pemerintah disambut baik oleh warga dengan banyaknya jumlah unduhan aplikasi IKD. Sampai pada saat ini, jumlah pengunduh aplikasi IKD mencapai lebih dari 1 juta orang. Dengan adanya IKD, verifikasi data pribadi dapat dilakukan secara terdistribusi dan dimana saja tanpa harus datang ke tempat terpusat. Semangat pemerintah melakukan digitalisasi data penduduk tidak terlepas dari manfaat yang ditawarkan oleh identitas digital itu sendiri.
Seiring perkembangan teknologi bukan hanya kita yang mengenali
perangkat-perangkat canggih inovasi para ilmuwan modern. Tapi alat ciptaan mereka juga mengenali
kita. Adapun cara mereka mengenali kita melalui rekaman fitur fisik maupun perilaku kita. Tujuan utama dari pengenalan ini adalah untuk memberikan perlindungan ekstra baik dari sisi perusahaan (pemilik) maupun konsumen. Salah satu penemuan canggih yang dapat merekam data diri kita adalah biometrik.